Dalamperspektif Islam, keberadaan Malaikat pendamping manusia itu tegas dinyatakan di dalam Al Quran.Tetapi, misi para malaikat itu tidak secara jelas disebut sebagai pelindung dan pembimbing, melainkan lebih sebagai pengawas.Berikut beberapa ayat dalam Al Quran yang menerangkan keberadaan dan tugas para malaikat pendamping manusia.

JAKARTA-Surat al-Baqarah ayat 30 mengabadikan keberatan malaikat atas rencana Allah SWT yang akan menciptakan manusia sebagai khalifah di muka bumi. Dalam ayat itu, malaikat bertanya mengapa manusia, yang akan menumpahkan darah antara satu dan lainnya, ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." Mereka berkata, "Mengapa Engkau hendak menjadikan khalifah di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan menyucikan Engkau!" Tuhan berfirman, "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kalian ketahui." QS al-Baqarah[2] 30. Pertanyannya, apakah keberatan malaikat itu sebagai nafsu atau keinginan seperti halnya manusia? Bukankah malaikat diciptakan tanpa keinginan apa pun kecuali taat kepada Allah, seperti ditegaskan surat at-Thrim ayat 6 dan surat Anbiya ayat 19 bahwa malaikat tidak mempunyai hawa nafsu?Terkait pertanyaan tersebut, peniliti Rumah Fiqih Indonesia Ustadz Ahmad Lc MA menjelaskan bahwa perkataan malaikat dalam ayat 30 al-Baqarah itu-Mengapa Engkau hendak menjadikan khalifah di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan menyucikan Engkau-tidak sama dengan nafsunya manusia. "Nafsu manusia yang dimaksud menurut saya adalah nafsu hewani. Urusannya gak jauh-jauh dari perut dan sedikit di bawah perut. Hewan itu kan memang tidak dibebankan dengan syariat sehingga dalam filosofi hewan tidak dikenal istilah halal dan haram," katanya kepada Republika saat memberikan kajian virtulanya, Selasa 19/5.Sederhanya, menurut Ustaz Ahmad, tentang keberatan malaikat itu bisa ditafsirkan bahwa malaikat itu berpikir dan berasumsi tampaknya tidak bisa dihindari. Sebab, faktanya ada kisah pada zaman bani Israil tentang dua malaikat berbeda pendapat akan nasib jenazah si pembunuh 99+1 nyawa manusia."Yang satu mau bawa ke surga, yang lainnya mau bawa ke neraka. Berpikir dan berasumsinya malaikat itu tidak bisa disebut mereka itu punya nafsu," kata Ustaz Ahmad, jikalau dalam hadits disebutkan bahwa malaikat itu juga berdoa. Bukankah berdoa itu berharap? Bukankah berharap itu ada unsur emosi dan nafsunya juga?Bahkan, dalam beberapa peperangan, Allah SWT ikut menurunkan pasukan dari kalangan malaikat, ingat, kan?"Malaikat ikut perang? Bukankah perang itu pakai nafsu? Nah, sebenarnya bukan nafsu, tapi emosi," Tafsir Ibnu Katsir Online, qiraah yang syaz dibaca inni ja'ilun fil ardi khalifah sesungguhnya Aku hendak menjadikan khalifah-khalifah di muka bumi. Demikianlah diriwayatkan oleh Zamakhsyari dan menukil dari Zaid ibnu Ali, yang dimaksud dengan khalifah dalam ayat ini bukanlah Nabi Adam AS saja seperti yang dikatakan oleh sejumlah ahli tafsir. Al-Qurtubi menisbatkan pendapat ini kepada Ibnu Abbas, Ibnu Mas'ud, dan semua ahli takwil. Akan tetapi, apa yang dikatakan oleh al-Qurtubi ini masih perlu dipertimbangkan. Bahkan, perselisihan dalam masalah ini banyak, menurut riwayat ar-Razi dalam kitab tafsirnya, juga oleh yang lainnya. Pengertian lahiriah Nabi Adam saat itu masih belum kelihatan di alam wujud. Sebab, jikalau sudah ada, berarti ucapan para malaikat yang disitir oleh firman-Nya dinilai kurang sesuai, yaitu Mengapa Engkau hendak menjadikan khalifah di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah? QS al-Baqarah 30.Karena sesungguhnya mereka para malaikat bermaksud bahwa di antara jenis makhluk ini ada orang-orang yang melakukan hal tersebut, seakan-akan mereka mengetahui hal tersebut melalui ilmu yang khusus, atau melalui apa yang mereka pahami dari watak manusia. Karena Allah SWT memberitahukan kepada mereka bahwa Dia akan menciptakan jenis makhluk ini dari tanah liat kering yang berasal dari lumpur hitam. Atau mereka berpemahaman bahwa yang dimaksud dengan khalifah ialah orang yang melerai persengketaan di antara manusia, yaitu memutuskan hukum terhadap apa yang terjadi di kalangan mereka menyangkut perkara-perkara penganiayaan, dan melarang mereka melakukan perbuatan-perbuatan yang diharamkan serta dosa-dosa. Demikianlah menurut para malaikat mengiaskan manusia dengan makhluk sebelumnya, sebagaimana yang akan kami kemukakan dalam berbagai pendapat ulama tafsir. Ucapan para malaikat ini bukan dimaksudkan menentang atau memprotes Allah, bukan pula karena dorongan dengki terhadap manusia, sebagaimana yang diduga oleh sebagian ulama tafsir. Sesungguhnya Allah SWT menyifati para malaikat; mereka tidak pernah mendahului firman Allah SWT, yakni tidak pernah menanyakan sesuatu kepada-Nya yang tidak diizinkan bagi mereka mengemukakannya. Dalam ayat ini dinyatakan bahwa ketika Allah memberitahukan kepada mereka bahwa Dia akan menciptakan di bumi suatu makhluk menurut Qatadah, para malaikat telah mengetahui sebelumnya bahwa makhluk-makhluk tersebut gemar menimbulkan kerusakan padanya di bumi. Maka mereka mengatakan Mengapa Engkau hendak menjadikan khalifah di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah? QS al-Baqarah 30. BACA JUGA Update Berita-Berita Politik Perspektif Klik di Sini

Pengawasanmalaikat terhadap perbuatan manusia dapat diyakini kebenarannya setelah ilmu pengetahuan menciptakan alat-alat modern yang dapat mencatat semua kejadian yang terjadi pada diri manusia. Sebagai contoh, alat pengukur pemakaian aliran listrik dan air minum di tiap-tiap kota dan desa telah diatur sedemikian rupa, sehingga dapat diketahui Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Beberapa minggu yang lalu saya belajar mengenai matakuliah akidah akhlak dengan materi Iman Kepada Allah, Malaikat dan Rasul-Nya. Pada saat pembelajaran sedang berlangsung, Dosen saya menanyakan kepada kami mengapa allah menciptakan malaikat dan rasul, sedangkan Dia maha kuasa maha segalanya, Allah tidak membutuhkan atau bergantung pada apapun, namun mengapa allah menciptakan malaikat dan rasul? Beriman kepada allah artinya percaya dan yakin bahwa allah itu satu wahid, meyakini dengan akal akan wujud dan kebenaran-Nya sebagai pencipta, pemelihara dan tuhan seluruh makhluk ciptaan-Nya. Allah maha segalanya, namun mengapa allah menciptakan malaikat dan rasul sedangkan logikanya allah pasti bisa mengurus semuanya di muka bumi ini sendiri ?Tidaklah Allah menciptakan sesuatu jika tidak ada gunanya. Untuk mendekatkan pemahaman manusia akan pengawasan Allah, maka Allah swt menciptakan para malaikat. Hal ini tidak menunjukkan bahwa Allah swt membutuhkan atau tergantung pada malaikat. Sebab Allah Maha Berdiri Sendiri, tak membutuhkan bantuan siapa-siapa di luar Dzat-Nya. Justru Keberadaan malaikat merupakan bagian dari ujian Allah kepada manusia untuk mengimani yang ghaib. Ini bagian yang tak terpisahkan dari rukun iman yang keeenam. Malaikat diciptakan untuk mengemban tugas tertentu. Dengan demikian, malaikat berperan sebagai penghubung antara manusia dengan Allah. Karena manusia tidak dapat bertemu langsung dengan allah, maka dari itu perlu adanya malaikat sebagai penghubung dan pengatur yang ada dimuka bumi seperti menyampaikan wahyu, menurunkan rezeki, mencabut nyawa, mencatat amal baik dan buruk dan menjalankan tugas lainnya yang telah ditetapkan allah swt . Ia tak akan pernah keluar dari perannya tersebut sampai hari kiamat atau sampai Allah menghendaki yang allah juga menciptakan rasul untuk menyampaikan atau menyebarkan ajaran-Nya kepada seluruh umat manusia di muka bumi melalui melalui wahyu yang disampaikan oleh malaikat allah. Karena manusia memiliki kelebihan wawasan, intelektual dan keterampilan yang tidak dimiliki oleh para malaikat, maka manusialah yang dipilih oleh Allah SWT sebagai khalifah-Nya di muka bumi ini seseorang yang diberi mandat untuk bertindak sebagai pengatur di muka bumi. Untuk itu allah mengutus rasul menyampaikan atau menyebarkan ajaran allah agar manusia bisa menjalankan kehidupan sebaik mungkin apalagi disaat sepeninggalan rasulullah saw. Dari penjelasan diatas, terjawab sudah mengapa allah menciptakan malaikat dan rasul, sekalipun allah maha kuasa dan tidak bergantung kepada apapun, namun pasti ada alasan dan tujuan allah menciptakan setiap makhluk-Nya. Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya Manusia Malaikat dan Kekhalifahan. Kendati tidak memenuhi syarat, Malaikat sepertinya menganggap dirinya lebih pantas menjadi khalifah ketimbang manusia. Begitulah kesan yang dapat kita tangkap dari QS Al-Baqarah (2): 30-33 ini. "Saat Allah SWT berfirman kepada para Malaikat bahwa Dia akan menjadikan Adam sebagai khalifah-Nya di bumi.
Web server is down Error code 521 2023-06-15 212018 UTC Host Error What happened? The web server is not returning a connection. As a result, the web page is not displaying. What can I do? If you are a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you are the owner of this website Contact your hosting provider letting them know your web server is not responding. Additional troubleshooting information. Cloudflare Ray ID 7d7ddaa98bb70b4e • Your IP • Performance & security by Cloudflare
Jawab Malaikat selalu taat pada Allah, sedangkan manusia tidak, karena malaikat adalah makhluk ciptaan Allah yang diutus untuk mengurusi sesuatu, memiliki tugas untuk menjalankan perintah-Nya, terbuat dari nur, tidak memiliki nafsu, dan akal pikirannya tetap / statis. Manusia tidak selalu patuh, sebab memiliki nafsu, akal pikirannya berubah - Malaikat merupakan salah satu makhluk yang selalu taat dan tunduk kepada segala perintah Allah SWT. Di dalam rukun iman yang kedua, Allah SWT mewajibkan seluruh umat Islam untuk beriman kepada para malaikatnya. Hal tersebut berarti bahwa seluruh mukmin harus meyakini dengan hati, mengucapkan dengan lisan, dan mengamalkan dengan perbuatan, jika Allah SWT telah menciptakan malaikat untuk selalu tunduk atas segala perintah-Nya. Malaikat merupakan makhluk yang tidak pernah ingkar kepada Allah SWT. Sehingga mereka maksum atau terhindar dari perbuatan dosa. “Dan segala apa yang ada di langit dan di bumi hanya bersujud kepada Allah yaitu semua makhluk bergerak bernyawa dan juga para malaikat, dan mereka malaikat tidak menyombongkan diri.” An-Naml {16}49 Dikutip dari laman NU Online, kata “malaikat” dalam bahasa Arab berasal dari jamak kata “malak” yang berarti kekuatan. Sedangkan, ada beberapa ulama yang berkeyakinan bahwa kata “malak” berasal dari kata “alaka” yang bermakna mengurus, perutusan, atau risalah. Malaikat dapat diartikan sebagai utusan Allah SWT. “Dan para utusan Kami para malaikat telah datang kepada Ibrahim dengan membawa kabar gembira, mereka mengucapkan, “Selamat.” Dia Ibrahim menjawab, “Selamat atas kamu.” Ma-ka tidak lama kemudian Ibrahim menyuguhkan daging anak sapi yang dipanggang.” Al Hud {11}69 Sifat Malaikat yang Membedakannya Dengan ManusiaTerdapat beberapa sifat khusus malaikat yang berbeda dengan manusia. Bahkan, sifat-sifat malaikat ini sebaiknya menjadi suri tauladan dalam kehidupan manusia di dunia. Beberapa sifat-sifat malaikat yang membedakan malaikat dengan manusia sebagai berikut 1. Malaikat diciptakan dari cahaya nurBerbeda dengan manusia yang diciptakan dengan tanah, maupun iblis dan jin yang diciptakan dari api. Malaikat diciptakan oleh Allah SWT dari cahaya nur. Hal tersebut dijelaskan dalam sebuah hadis riwayat Muslim sebagai berikut “Malaikat itu diciptakan dari cahaya. Jin diciptakan dari api yang menyala-nyala, sedangkan Adam diciptakan dari apa yang telah dijelaskan kepada kalian.” HR Muslim 2. Malaikat selalu tunduk kepada Allah SWTManusia memiliki sifat yang bermacam-macam, terkadang mereka bersifat patuh dan terkadang juga ingkar. Sedangkan, malaikat selalu memiliki sifat patuh dan tunduk kepada Allah SWT. “Dan milik-Nya siapa yang di langit dan di bumi. Dan malaikat-malaikat yang di sisi-Nya, tidak mempunyai rasa angkuh untuk menyembah-Nya dan tidak pula merasa letih.” Al-Anbiya {21}19 3. Malaikat tidak memiliki nafsu seperti makan dan minumBerbeda dengan manusia yang diberikan nafsu oleh Allah SWT. Malaikat yang diciptakan dari cahaya tidak memiliki nafsu maksum, tidak makan, dan minum. Selain itu, malaikat juga tidak berjenis kelamin. “Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” At-Tahrim {66}6. 4. Malaikat tidak memiliki rasa lelahMalaikat tidak memiliki rasa lelah seperti manusia. Malaikat selalu menjalankan perintah Allah SWT tanpa adanya istirahat. “Mereka malaikat-malaikat bertasbih tidak henti-hentinya malam dan siang.” Al-Anbiya {21}20 5. Malaikat dapat menyerupai manusiaMalaikat dapat menyerupai manusia. Rasulullah SAW pernah berjumpa dengan malaikat Jibral dalam wujud manusia. Dikutip dari jurnal Meneladani Sifat-Sifat Malaikat Allah Sebagai Bentuk Mengimani Adanya Malaikat oleh Multyana Abdullah 2018149, Malaikat Jibril pernah mendatangi Rasulullah SAW dalam wujud seorang lelaki. “…Dia mendatangi Rasulullah dalam bentuk seorang laki-laki, dan pada kesempatan ini, dia mendatangi beliau dalam bentuknya yang sesungguhnya, sehingga dia menutupi ufuk langit” HR Muslim 6. Malaikat tidak diketahui jumlahnyaJumlah malaikat tidak diketahui secara pasti. Namun, terdapat beberapa nama-nama malaikat yang wajib untuk diketahui umat Islam. Dikutip dari buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti oleh Kemenag 2019174-175, beberapa nama malaikat yang wajib untuk diketahui yaitu, Jibril, Mikail, Israfil, Izrail, Munkar, Nakir, Raqib, Atid, Malik, dan Ridwan. - Pendidikan Kontributor Syamsul Dwi MaarifPenulis Syamsul Dwi MaarifEditor Yulaika Ramadhani RifqiFairuz 13 Oktober 2020 4318. Malaikat Raqib dan Atid pastinya sudah sangat familiar di telinga setiap Muslim. Nama dua malaikat ini ada di antara sepuluh nama malaikat yang wajib diimani, dan dikenal sebagai nama malaikat pencatat amal manusia, baik atau buruk. Aktivitas atau tugas malaikat memang sangat dekat dengan manusia, yang bahkan tugas mata kuliah Aqidah Islam Dosen Pengampu H. Itang Komar, SHI., MM. Oleh Muhammad Rifan Rifaldi 1801215 Muhammad Syahril Faizi 1801103 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Allah Subhanahuwata’ala tidak hanya menciptakan makhluk yang tampak saja, tetapi Allah juga menciptakan makhluk yang tidak nyata atau makhluk ghaib. Wujud Malaikat tidak dapat dilihat, diraba dan dicium oleh manusia, dengan kata lain tidak dapat dijangkau oleh panca tertentu, seperti rupa manusia. Makhluk ghaib lainnya yang diciptakan Allah diantaranya adalah malaikat, jin dan iblis atau setan. Dari ketiga makhluk ghaib tersebut terdapat perbedaan-perbedaan baik asal penciptaan maupun sifat-sifatnya. Rumusan Masalah A. Pengertian Makhluk Ghaib, B. Kelebihan dan Keistimewaan Makhluk Ghaib, C. Pengertian, Iman dan Tugas-Tugas Malaikat. Batasan Masalah Agar penulisan makalah ini lebih terarah pada permasalahan yang telah dirumuskan, maka penulis membatasi masalah yang akan dibahas. Adapun batasan masalah yang dimaksud adalah bahwa penulis hanya menjelaskan yang berhubungan tentang Makhluk ghaib. Tujuan Penulisan Adapun tujuan saya dalam menyusun makalah ini adalah disamping untuk memenuhi tugas dalam perkuliahan juga agar saya khususnya dan semua mahasiswa pada umumnya mampu menambah ilmu atau wawasan tentang makhluk ghaib. BAB II PEMBAHASAN Pengertian Makhluk Ghaib Kata Al-Ghaibi berasal dari bahasa Arab yaitu Ghaba Yaghibu Ghaiban. Definisi ghaib dan artinya ialah suatu perkara yang tidak nampak. Namun menurut istilah agama Islam, maksud ghaib sangat luas dan dalam. A. Istilah Ghaib menurut Islam Kata Ghaib menurut istilah adalah sesuatu yang tidak nampak oleh pancaindera tetapi ada ayat dari al-Qur’an dan hadits yang menjelaskan akan kewujudannya. Oleh karena itu, menafikan atau tidak percaya adanya sesuatu yang ghaib sama artinya mengingkari Agama Islam itu sendiri. Selain itu perkara ghaib ialah perkara yang diluar jangkauan pancaindera manusia seperti perkara yang berlaku seperti kisah para nabi, kemusuhan umat terdahulu dan tarikh berlaku kiamat, bentuk kejadian manusia atau sesuatu yang tidak dapat dilihat dengan mata kasar seperti malaikat, jin, iblis dan adapun perkara yang ghaib lainnya seperti syurga dan neraka. B. Kata Ghaib dalam al-Qur’an Dalam al-Qur’an sendiri telah menyebutkan perkataan “Ghaib” sebanyak 56 kali. Malah di permulaan surah al-Baqarah, Allah menyebutkan antara tanda orang orang yang bertakwa adalah orang-orang yang beriman kepada perkara ghaib. C. Keberadaan Makhluk Ghaib Wujudnya makhluk ghaib jin, makhluk ciptaan Allah. Al-Quran ada menyatakan wujud makhluk ghaib jin, malah ia amat jelas dengan adanya Surah ke 72, yaitu Surah Al Jin. Allah berfirman dalam al-Qur’an surat Adz- Dzariat ayat 56 yang artinya "Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku." Begitu juga dalam hadits Rasulullah ﷺ "Malaikat diciptakan dari cahaya dan jin diciptakan dari nyala api dan Adam diciptakan dari apa yang telah dijelaskan kepada kalian tanah." HR. Muslim Merujuk ayat dan hadits di atas dijelaskan bahwa Allah telah menciptakan jin sebagaimana Dia telah menciptakan manusia dan malaikat. Berarti wujudnya jin tidak boleh kita ingkari, walaupun kita tidak melihat wujud dan adanya hal ghaib itu. D. Jenis-Jenis Makhluk Ghaib Makhluk ghaib itu terdapat 3 jenis, yaitu 1. Malaikat Makhluk yang Allah ciptakan dari cahaya. Mereka menyembah Allah dan selalu taat kepada-Nya, mereka tidak pernah berdosa. 2. Jin Makhluk yang Allah ciptakan dari nyala api, terdapat dalam al- Qur’an surat Ar-Rahman ayat 15. Jin memliki kesamaan dengan manusia yaitu jin memiliki akal, nafsu, perintah, dan larangan syari’at seperti halnya manusia. Oleh karena itu, ada jin yang muslim dan ada jin yang kafir. Ada jin yang baik dan ada jin yang jahat. Ada jin yang pintar masalah agama dan ada jin yang bodoh. Bahkan ada jin Ahlussunnah dan ada jin pengikut kelompok sesat, dst. 3. Iblis Iblis adalah nama salah satu jin yang menjadi gembongnya para pembangkang. Dalil bahwa iblis dari golongan jin tedapat dalam al-Qur’an surat Al-Kahfi ayat 50. Kelebihan dan Keistimewaan Makhluk Ghaib Kelebihan yang dimiliki Jin diantaranya sebagai berikut 1. Mampu bergerak sangat cepat pindahkan benda Seperti kisah Jin iffrit yang saat itu mengajukan dirinya mampu memindahkan singgasana ratu Balqis. Terdapat dalam al-Qur’an surat An- Naml ayat 39. 2. Mampu berubah wujud sehingga terlihat oleh manusia Manusia tidak dapat melihat malaikat dan jin dalam bentuk asli mereka kecuali mereka berubah menjadi bentuk yang dapat dijangkau Indra manusia, seperti berubah menjadi hewan, suara, cahaya, api, hantu, benda terbang tak dikenal, bahkan meniru rupa manusia yang sudah meninggal maupun yang masih hidup, dalam alam nyata maupun alam mimpi. 3. Cerdik melakukan tipu daya Jin akan berkomunikasi dengan manusia tersebut dan menipunya, mengaku sebagai arwah orang yang telah mati, atau menawarkan manusia tersebut mencari harta, atau bahkan mengajak kepada perdukunan dan kesyirikan seperti berkurban binatang untuk selain Allah sebagai syarat terpenuhi hajatnya, dll. Adapun sifat dan keistimewaan Malaikat diantaranya sebagai berikut 1. Tidak memiliki hawa nafsu 2. Tidak berjenis kelamin, bukan laki-laki bukan perempuan 3. Tidak pernah tidur 4. Tidak pernah berbohong 5. Bisa menempuh perjalanan jauh dalam waktu yang singkat dalam sekejap sekejap mata dengan izin Allah 6. Dapat melaksakan tugas-tugas berat yang tidak dapat dilaksanakan oleh makhluk lain 7. Selalu patuh pada perintah Allah Swt dan menjauhi segala larangannya Pengertian, Iman dan Tugas-Tugas Malaikat A. Pengertian Malaikat Menurut Hafizh Ibn Hajar al-Aqsalani dalam bukunya yang berjudul Fathul Bahri bahwa kata malaikat itu merupakan bentuk jamak, bentuk dari kata tuggalnya adalah malak yang berarti kekuatan. Sedangkan sebagian ulama mempunyai pendapat yang berbeda dalam menerangkan arti malaikat secara bahasa, diantaranya adalah Pertama, Kata Malaikat adalah berasal dari kata malik yang berarti “si empunya yang memiliki. Kedua, Kata Malaikat berasal dari kata malkun yang berarti “yang bertindak dengan kekerasan”. [1] Adapun mayoritas ahli kalam dari kaum Muslim mengatakan bahwa para malaikat itu adalah jisim-jisim halus yang dianugerahi kemampuan untuk mengubah bentuknya oleh Allah dengan rupa yang bermacam-macam, dan tempat mereka adalah di langit. Orang-orang yang mengatakan, bahwa para malaikat itu adalah bintang-bintang atau jiwa-jiwa pilihan utama dan mulia yang telah terpisah dari jasadnya merupakan perkataan-perkataan yang tidak ada dasarnya dalam dalil-dalil syari’at. [2] Menurut Ibnu Sina, malaikat malak itu adalah substansi yang sangat sederhana, hidup, berbicara dan berakal, menjadi perantara antara makhluk dengan Tuhan. Zat yang merupakan penyebab dari terciptanya malaikat adalah nur cahaya. Dari Aisyah diriwayatkan, bahwa telah bersabda Rasulullah Saw “Malaikat itu telah diciptakan dari nur, dan jin diciptakan dari api. Sedangkan manusia diciptakan dari apa yang telah diterangkan kepada kalian para sahabat.” HR. Muslim Adapun tentang masalah “sejak kapankah malaikat itu tercipta?” kita tidak menemukan satu pernyataan dalil pun dalam Kitabullah dan Sunnah yang sahih, yang menerangkan akan hal ini. Yang jelas, mereka tercipta sebelum diciptakannya Nabi Adam As, dengan dalil firman Allah Swt dalam surat Al-Baqarah ayat 30. “Dan ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat “Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.” mereka berkata “Mengapa Engkau hendak menjadikan khalifah di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, Padahal Kami Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman “Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” B. Pengertian Iman kepada Malaikat Malaikat adalah makhluk Allah yang berjisim, tidak dapat dilihat, dirasa dan dilihat oleh diciptakan dari nur atau cahaya dan selalu patuh kepada Allah Swt. Oleh karena itu alam malaikat berbeda dengan alam manusia dengan sifat-sifatnya pasti berbeda pula dengan manusia. Beriman kepada malaikat adalah percaya bahwa malaikat itu benar-benar ada, diciptakan oleh Allah Swt dalam alam ghaib, yaitu dari nur atau cahaya dan mempunyai tugas yang berbeda-beda sesuai dengan ketentuan Allah. Beriman kepada malaikat ialah mempercayai bahwa Allah mempunyai makhluk yang dinamai “malaikat”, yang tidak pernah durhaka kepada Allah, yang senantiasa melaksanakan tugasnya dengan sebaik-baiknya dan secermat-cermatnya. Lebih tegas, iman kepada malaikat ialah beritikad adanya malaikat yang menjadi perantara antara Allah dengan rasul-Nya, yang membawa wahyu kepada Rasul-Nya itu. [3] C. Fungsi Iman kepada Malaikat Tidak dapat diragui sedikitpun, bahwa beriman kepada malaikat, lasykar Tuhan yang tidak dapat kita lihat yang mempunyai beberapa ketentuan dan keistimewaan yang hanya diketahui oleh Khaliqnya saja, juga iman kepada hari akhirat termasuk ke dalam iman akan sesuatu yang ghaib. Adapun fungsi iman kepada malaikat adalah • Selalu melakukan perbuatan baik dan merasa najis serta anti melakukan perbuatan buruk karena dirinya selalu diawasi oleh malaikat. • Berupaya masuk kedalam surga yang dijaga oleh malaikat Ridwan dengan bertaqwa dan beriman kepada Allah Swt serta berlomba-lomba mendapatkan Lailatul Qadar. • Meningkatkan keikhlasan, keimanan dan kedisiplinan kita untuk mengikuti/meniru sifat dan perbuatan malaikat. • Selalu berfikir dan berhati-hati dalam melaksanakan setiap perbuatan karena tiap perbuatan yang baik maupun yang buruk akan dipertanggung jawabkan siakhirat kelak. Sebagai umat Islam, kita diwajibkan beriman kepada malaikat maupun terhadap makhluk yang ghaib lainnya, disini bukan berarti kita menyembah mereka tapi kita hanya diwajibkan mengimaninya bahwa mereka itu ada, dan juga kita tidak perlu mengetahui hakikatnya. Karena itu, bila ada keterangan yang mengatakan bahwa malaikat itu bersayap, maka hendaklah kita pahami bahwa sayap malaikat tidak serupa dengan sayap dikatakan, bahwa malaikat itu dibebankan tugas menjaga alam, tubuh, tumbuh- tumbuhan, dan sebagainya, maka hendaklah dipahami bahwa di alam ini, ada lagi alam yang lebih halus dari alam yang dapat kita jangkau dengan pancaindera. Tegasnya, malaikat itu adalah makhluk ghaib yang tidak dapat kita ketahui hakikatnya. D. Nama dan Tugas-Tugas Malaikat Malaikat memiliki fungsi tertentu, fungsi utama malaikat berkenaan dengan tugasnya terhadap manusia dan sebagai pelaksana kehendak Allah. Malaikat juga berfungsi sebagai utusan penyampaian wahyu, sebagai pengawas manusia, sebagai pencatat segala perbuatan manusia, untuk mendatangkan azab kepada umat yang zalim serta mereka yang mengingkari ayat-ayat Allah, sebagai pengantar untuk memperkuat para nabi/rasul dan kaum muslimin, menolong dan memintakan ampun bagi mereka yang ada di Bumi, memantu meningkatkan kehidupan rohaniah manusia untuk senantiasa berbuat baik, sebagai penjaga neraka, menyampaikan berita gembira kepada manusia yang berhak masuk surga. Malaikat sangat banyak jumlahnya. Mengenai berapa banyak jumlah malaikat tidak ada yang dapat mengetahui secara pasti kecuali hanya Allah SWT, sebagaimana dalam firman-Nya “Dan tiada Kami jadikan penjaga neraka itu melainkan dari Malaikat dan tidaklah Kami menjadikan bilangan mereka itu melainkan untuk Jadi cobaan bagi orang-orang kafir, supaya orang-orang yang diberi Al-Kitab menjadi yakin dan supaya orang yang beriman bertambah imannya dan supaya orang-orang yang diberi Al kitab dan orang-orang mukmin itu tidak ragu-ragu dan supaya orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan orang-orang kafir mengatakan “Apakah yang dikehendaki Allah dengan bilangan ini sebagai suatu perumpamaan?” Demikianlah Allah membiarkan sesat orang-orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada siapa yang tidak ada yang mengetahui tentara Tuhanmu melainkan Dia sendiri. Dan Saqar itu tiada lain hanyalah peringatan bagi manusia.” QS. Al-Muddatsir 31 Akan tetapi, ada juga beberapa keterangan yang menggambarkan akan banyaknya jumlah malaikat. Diantaranya adalah sabda Rasulullah Saw pada hadits yang menerangkan peristiwa isra’ dan mi’raj, yaitu ketika beliau melewati langit ke 7 “…kemudian aku dinaikkan ku baitul makmur dan tiba-tiba aku menemukan pada setiap hari ia dimasuki oleh malaikat…” Muslim Ulama mengatakan, wajib diketahui diketahui dengan jelas sepuluh nama malaikat yang mempunyai tugas-tugas yang tertentu, yaitu  Malaikat Jibril menyampaikan wahyu,  Malaikat Mikail mendatangkan rizki,  Malaikat Israfil meniup sangkakala,  Malaikat Izroil mencabut nyawa,  Malaikat Munkar dan Nakir menanyakan dialam kubur,  Malaikat Raqib dan Atid mencatat amal baik dan buruk,  Malaikat Malik menjaga pintu neraka,  Malaikat Ridwan menjaga pintu surga. BAB III PENUTUP Kesimpulan Ghaib adalah sesuatu yang tidak nampak oleh pancaindera tetapi ada ayat dari al-Qur’an dan hadits yang menjelaskan akan kewujudannya. Oleh karena itu, menafikan atau tidak percaya adanya sesuatu yang ghaib sama artinya mengingkari Agama Islam itu sendiri. Makhluk ghaib terbagi 3 jenis yaitu malaikat, jin dan makhluk Allah yang diciptakan dari nur cahaya taat, memenuhi segala perintah dan menjauhi larangannya. Jin adalah makhluk Allah yang diciptakan dari nyala api. Dan Jin memliki kesamaan dengan manusia yaitu jin memiliki akal, nafsu, perintah, dan larangan syari’at seperti halnya manusia. Oleh karena itu, ada jin yang muslim dan ada jin yang kafir. Sedangkan iblis adalah nama salah satu jin yang menjadi gembongnya para pembangkang. Dalil bahwa iblis dari golongan jin tedapat dalam al-Qur’an surat Al-Kahfi ayat 50. Menurut ulama malaikat yang wajib diketahui nama dan tugasnya ada sepuluh yaitu Jibril membawa wahyu, Mikail mendatangkan rizki, Israfil meniup sangkakala, Izrail mencabut nyawa, Munkar dan Nakir menanyakan di alam kubur, Raqib dan Atid mencatat amal baik dan buruk seseorang, Malik penjaga pintu neraka dan Ridwan penjaga pintu surga. Saran Saya menyadari bahwa makalah yang saya buat dengan teman satu kelompok saya masih jauh dari kata kami telah berusaha semaksimal itu saya minta saran dari anda yang membaca makalah ini. DAFTAR PUSTAKA Soepardjo, Drs. dan Ngadiyanto, Drs., Mutiara akhlak dalam pendidikan agama Islam, Tiga Serangkai, Solo 2004. A Zainuddin, dan Muhammad Jamhari, AL-Islam 1 Aqidah dan Ibadah, Pustaka Setia, Semarang 1998. [1] Muhammad Bayumi, Malaikat Langit dan Bumi, Cendekia Sentra Muslim, Cipinang Muara Jakarta 2000, h. 13. [2] Fathul Baari, Juz 6, h. 306, penerbit as-Salafiyah. [3] Teungku Muhammad Hasbi as-Shiddieqy, h. 196. menurut-islam/
Sehinggawajar jika malaikat sangat patuh kepada Allah swt, karena memang tidak punya kepentingan terhadap dirinya. Sementara manusia, memiliki akal dan nafsu. Dengan begitu, nafsu lah yang menjadi tantangan ketaatan terhadap Tuhannya. Sedangkan hewan, hanya memiliki nafsu, tanpa akal. Oleh karena itu, hewan tidak memiliki beban syari'at
Sebutkan 10 perbedaan malaikat dengan makhluk Allah lainnya INI JAWABAN TERBAIK ? Malaikat adalah makhluk ciptaan Allah SWT seperti halnya manusia, jin juga setan. Malaikat juga diamanatkan untuk menyembah Allah SWT sebagai Tuhan Yang Maha Esa. Meski sama-sama makhluk Allah SWT, malaikat memiliki perbedaan dengan makhluk lainnya. “Diskusi Berikut 10 perbedaan malaikat dengan makhluk Allah SWT lainnya Allah menciptakan malaikat dari cahaya, sedangkan makhluk lain dari bumi manusia dan dari api jin dan setan. Malaikat hanya diberi pikiran yang statis, mereka tidak bisa berinovasi seperti pikiran manusia yang dinamis. Malaikat tidak diberi nafsu sehingga tidak memiliki kehendak lain selain untuk taat dan taat kepada Allah SWT. Semua malaikat pasti taat dan taat kepada Allah SWT, bahkan mereka beribadah sepanjang waktu. Malaikat tidak berjenis kelamin seperti makhluk Allah SWT lainnya. Namun, malaikat memiliki kekuatan luar biasa lebih dari jenius dan setan, apalagi manusia. Malaikat adalah makhluk gaib, berbeda dengan manusia yang merupakan makhluk syahdah. Setan dan jin juga makhluk gaib. Malaikat tidak memiliki nafsu seperti manusia dan jin. Malaikat cenderung membantu memperkuat iman dan hati nurani manusia, sedangkan setan dan jin, di sisi lain, selalu berusaha menghalangi manusia untuk menaati Allah SWT. Malaikat dapat terbang untuk memenuhi dan menembus langit, karena jin, setan, terutama manusia, tidak memiliki kemampuan seperti itu. Dan banyak lagi. ” Belajarlah lagi Materi tentang apa yang dimaksud dengan malaikat. Materi tentang arti malaikat • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • »Jawaban terperinci Kode – Kelas SMA Subyek Pendidikan Agama Islam Bab Iman kepada Malaikat Tuhan Kata kunci malaikat, jenius, manusia, iblis, penurut 5 perbedaan malaikat dan manusia INI JAWABAN TERBAIK ? Malaikat dan manusia adalah makhluk Allah SWT, hanya saja pembuatan keduanya berbeda. Lima perbedaan antara malaikat dan manusia sebagai makhluk Allah dijelaskan pada bagian berikut. “Diskusi Di bawah ini adalah lima lebih perbedaan antara malaikat dan manusia Malaikat terbuat dari nur atau cahaya sedangkan manusia dari bumi. Malaikat adalah makhluk tak terlihat sedangkan manusia kepercayaan. Malaikat diberi alasan statisManusia diberi alasan dinamis. Los angeles tidak memberi nafsuManusia dilengkapi dengan nafsu. Los angeles tidak memiliki kelas seksManusia terdiri dari dua jenis kelamin. Semua malaikat mematuhi, tidak semua manusia taat karena beberapa membantah. Malaikat tidak pernah lelah, ngantuk, letih, lapar, dll, sedangkan manusia mudah lelah, ngantuk, mudah lelah, lapar, dll. Dan banyak lagi. ” Belajarlah lagi Materi tentang arti malaikat Materi tentang arti malaikat • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • »Jawaban terperinci Kode – Kelas SMA Subyek Pendidikan Agama Islam Bab Iman kepada Malaikat Allah Kata kunci Bidadari, Nur, Cahaya, Tugas PAI 11 Perbedaan malaikat dan manusia Kaskuser yang baik selalu meninggalkan komen,jangan lupa bantu ya gan no repost salam kenal buat agan-agan semua,ane mau share thread perdana ane tentang 11 perbedaan manusia dan malaikat MalaikatMalaikat 1 Tidak memiliki nafsu 2 Tidak mendapatkan pahala 3 Selalu patuh dengan perintah Allah 4 Tidak berjenis kelamin 5 Tidak berkembang biak 6 Keberadaanya ghaib 7 Semuanya beriman 8 Tidak memiliki dosa 9 Tidak membutuhkan makanan 10 Tidak membutuhkan istirahat 11 Diciptakan dari cahaya manusia 1 Diciptakan dari tanah 2 memiliki nafsu 3 mendapatkan pahala dan kenikmatan 4 Ada yang patuh dan ada yang tidak 5 Berjenis kelamin 6 Berkembang biak 7 Memiliki jasad di alam nyata 8 Ada yang beriman dan ada yang tidak 9 Selain rasul memiliki dosa 10 Membutuhkan makanan 11 Membutuhkan istirahat a Malaikat Malaikat adalah makhluk gaib yg di ciptakan dari nur cahaya. Malakat selalu taat dan patuh terhadap setiap perintah Allah tanpa membantah. Jumlah malaikat sangat banyak, hanya Allah SWT yang mengetahui. Akan tetapi, setiap umat islam harus mengetahui beberapa malaikat yg berkaitan langsung dengan kehidupan manusia. Malaikat – Malaikat tersebut, yaitu sebagai berikut. 1. Malaikat Jibril, tugas utamanya menyampaikan wahyu Allah SWT. 2. Malaikat Mikail,tugas utamanya membawa dan membagikan rezeki kepada seluruh makhluk hidup. 3. Malaikat Raqib, tugas utamanya mencatat seluruh amal perbuatan dan perkataan manusia yg baik semasa hidup di dunia. 4. Malaikat Atid, tugas utamanya mencatat seluruh amal perbuatan dan perkataan manusia yg buruk semasa hidup di dunia. 5. Malaikat Izrail, tugas utamanya mencabut ruh atau nyawa makhluk hidup. 6. Malaikat munkar, tugas utamanya menanyai manusia di alam kubur. 7. Malaikat Nakir, tugas utamanya sama dengan malaikat munkar. 8. Malaikat Israfil, tugas utamanya meiup sangkakala atau terompet pada hari akhir. 9. Malaikat Ridwan, tugas utamanya menjaga surga. 10.Malaikat Malik, tugas utamanya menjaga neraka. b Manusia Manusia adalah makhluk paling sempurna yang pernah diciptakan oleh Allah SWT. Kesempurnaan yang diiliki oleh manusia merupakan suatu konsekuensi fungsi dan tugas mereka sebagai khalifah di muka bumi ini. Al-qur’an meneramgkan bahwa manusia berasal dari tanah I dengan mempergunakan bermacam-macam istilah, seperti turab, thien, shal-shaldan sualalah. Hal ini dapat diartikan bahwa manusia diciptakan dari bermacam-macam unsur kimiawiyang terdapat dari tanah. Mansia sebagai makhluk yang telah diberikan kesempurnaan haruslah mampu menempatkan dirinya sesuai hakikat diciptakannya yakni sebagai penjaga dan pengelola bumi yang dalam hal ini disebut dengan khalifah. sumber alhamdulillah kalo agan-agan berkenan You’re Reading a Free Preview Page 3 is not shown in this preview. Perbesar Ilustrasi Masjid Credit 1. Asal Mula Kejadian Perbedaan malaikat, jin, dan manusia adalah asal mula kejadian. Seperti yang telah kita ketahui, bahwa malaikat diciptakan dari cahaya, sedangkan jin atauoun syetan diciptkan dari api. Kemudian, manusia diciptakan oleh Allah SWT dari tanah. Hal ini dijelaskan melalui salah satu riwayat HR Muslim yang artinya “Malaikat itu diciptakan dari cahaya. Jin diciptakan dari api yang menyala-nyala, sedangkan Adam diciptakan dari apa yang telah dijelaskan kepada kalian.” 2. Sifat-Sifat Malaikat, Jin dan Manusia Perbedaan malaikat, jin, dan manusia yang lainnya adalah dilihat dari sifat-sifatnya. Malaikat hanya memiliki sifat mulia, selalu taat pada Allah SWT, bershalawat pada nabi, selalu memintakan ampun bagi orang-orang yang beriman, tidak pernah lelah dan tidur. Jin dan manusia memiliki sifat yaitu ada yang taat dan ada yang ingkar. Ada firman Allah mengenai ketaatan malaikat kepada Allah SWT “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” QS. At-Tahrin Ayat 6. 3. Wujud Malaikat, Jin dan Manusia Perbedaan malaikat, jin, dan manusia yang berikutnya adalah dari wujudnya. Malaikat tidak kasat mata dan memiliki sayap. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT yang bersabda “Segalap puji bagi Allah Pencipta Langit dan bumi, yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan untuk mengurus berbagai macam urusan yang mempunyai sayap, masing-masing ada yang dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-nya.” QS. Al-Fathir ayat 1. Sedangkan, wujud jin tidak kasat mata. Dan wujud manusia adalah makhluk yang terlihat atau memiliki fisik. 4. Keinginan Malaikat, Jin dan Manusia Perbedaan malaikat, jin, dan manusia yang lainnya adalah ambisi atau keinginan. Malaikat diciptakan oleh Allah SWT tidak memiliki hawa nafsu. Sedangkan, jin dan manusia diciptakan memiliki hawa nafsu. 5. Jenis Kelamin Perbedaan malaikat, jin, dan manusia adalah dilihat dari jenis kelamin. malaikat bukanlah pria dan juga bukan wanita. Malaikat adalah suatu hal yang gaib, mereka tidak bisa dianalogikan dengan sesuatu yang Nampak oleh indera manusia. Allah mencela sikap orang-orang musyrikin yang menganggap malaikat sebagai mahluk dengan jenis kelamin perempuan. Allah berfirman dalam Surat Ash-Shaffat ayat 149-150, “Tanyakanlah ya Muhammad kepada mereka orang-orang kafir Makkah, apakah untuk Tuhanmu anak-anak perempuan dan untuk mereka anak-anak laki-laki. Atau apakah Kami menciptakan malaikat-malaikat berupa perempuan dan mereka menyaksikannya?” Sedangkan jin dan manusia memiliki kesamaan, yaitu jenis kelamin. Jin dan manusia memiliki jenis kelamin laki-laki dan perempuan. 6. Kebutuhan Hidup Perbedaan malaikat, jin, dan manusia yang berikutnya yaitu kebutuhan hidup. Malaikat diciptakan oleh Allah SWT yang memiliki sifat yaitu tidak makan maupun minum, tidak memiliki ayah maupun ibu, serta tidak pernah lelah dan tidur. Hal ini diiceritakan kisah Nabi Ibrahim dalam Al-Quran, bahwa suatu ketika ia didatangi seorang tamu. Nabi Ibrahim menyuguhi tamunya daengan hidangan daging sapi. Akan tetapi saat dipersilahkan tamunya tersebut tidak mau makan. Maka Nabi Ibrahim segera menyadari bahwa tamunya itu bukanlah manusia, melainkan malaikat. Kisah tersebut tertuang di dalam Al-Quran Surat Adz-Dzariyat ayat 24 hingga 28. Berbeda dengan malaikat, jin dan manusia yang merupakan makhluk ciptaan Allah SWT ini memiliki kesamaan yaitu membutuhkan makan, minum, menikah, memiliki anak, mempunyai ayah maupun ibu, dan istirahat.
ďťż1 Manusia mempunyai akal, nafsu, dan perasaan sedangkan malaikat tidak. 2) Manusia merupakan mahkluk kasar (nyata) yang perlu makan dan minum, berlainan jenis, serta melakukan perkawinan, sedangkan malaikat merupakan mahkluk halus (ghaib) yang tidak dapat dilihat dengan mata biasa. Malaikat itu bukan laki-laki dan bkan perempuan.
Pada hakikatnya, manusia adalah makhluk yang rapuh. Jika manusia tidak dianugerahi oleh Allah dengan akal yang aktif, maka spesies manusia tidak akan pernah bertahan hidup. Allah SWT mengirimkan malaikat penjaga dan tak lupa malaikat pencatat amal baik-buruk agar dikiamat kelak manusia dimintai pertanggungjawaban atas anugerah yang Malaikat Hafadzah penjagaDalam hadits qudsi, Allah menerangkan peristiwa pengadilan pada hari kiamat kelak dan menyebut keberadaan malaikat hafadzah ini sebagai salah satu pencatat amalan manusia. Hadits tersebut adalah sebagai berikutDari Abdullah bin Amr bin Ash, ia berkata Rasulullah pernah bersabda “Sesungguhnya Allah akan membersihkan salah seorang umatku atas para kepala makhluk pada Hari kiamat. Lalu Allah menebarkan sembilan puluh sembilan catatannya. Setiap catatan seperti pandangan mata. Kemudian Dia berfirman Apakah kamu mengingkari hal ini barang sedikit? Apakah tukang catat-Ku Malaikat Hafadzah menganiaya kamu?’ ia menjawab Tidak wahai Tuhan.’ Dia berfirman “Baiklah kamu mempunyai kebaikan. Sesungguhnya pada hari ini tidak ada penganiayaan atasmu.’ Maka dikeluarkan secarik kertas yang didalamnya terdapat lafazh syahadat. Dia berfirman Datangkan timbanganmu.’ Ia menjawab Wahai tuhanku, apakah artinya secarik kertas ini dibandingkan dengan catatan-catatan ini? Dia berfiman Sungguh kamu tidak didzhalimi.’ Beliau bersabda catatan itu diletakan pada sebuah piringan neraca dan secarik kertas itu berat, karena tidak ada sesuatu yang mempunyai timbangan berat dibandingkan dengan sesuatu yang bersama nama Allah.’” HR. At-TirmidziMaka teranglah bagi kita tentang keberadaan malaikat ini. Maka sebaiknya lebih berhati-hati lagi dalam bertindak karena kita dijaga oleh malaikat Malaikat Muaqqibaat malaikat yang mengikutiKeberadaan malaikat ini sebagaimana telah dikabarkan dalam ayat berikut ini“Sama saja bagi Tuhan, siapa di antaramu yang merahasiakan ucapannya, dan siapa yang berterus terang dengan ucapan itu, dan siapa yang bersembunyi di malam hari dan yang berjalan menampakkan diri di siang hari. Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.” QS. Ar Ra’ad 10 -11Dari teks ayat tersebut dijelaskan bahwa konteks “mengikuti”nya adalah di muka dan di belakang. Mereka menjaga sisi depan dan belakang manusia. Istilah atau penamaan malaikat ini dengan nama muaqqibaat adalah merujuk pada bunyi ayat tersebut, yakni pada kata “lahu muaqqibaatun”3. Malaikat pencatat amal Raqib, Atid dan MutalaqqiyanKeberadaan malaikat Raqib dan Atid merujuk kepada firman Allah“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya dari pada urat lehernya, Yaitu ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri. Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.” Qaf 16-18Penamaan raqib dan atid merujuk pada istilah pengawas yang dipakai oleh Allah dalam ujung ayat 18 tersebut yakni “illa ladaihi raqibun atidun.” Sesungguhnya ada sebuatan yang lain bagi para malaikat pencatat amal yakni malaikat Mutalaqqiyan. Keberadaan mereka merujuk kepada surah Qaf malaikat raqid-atid dan mutalaqqiyan adalah malaikat yang sama? Menurut penulis mereka bertiga adalah malaikat yang berbeda. Alasannya, pada ayat yang menyebutkan Raqib dan Atid, Allah memberikan keterangan bahwa tugas mereka adalah pencatat amal yang terkait apa yang diucapkan oleh manusia lihat ayat 18 surat Qaf diatas. Sementara malaikat muatalaqqiyan bersifat lebih umum. Yakni melengkapi semua amal perbuatan manusia. Wallahua’ bagaimana malaikat-malaikat pencatat ini bertugas, rasulullah bersabda; “Allah berfirman kepada malaikat pencatat amal Bila hamba-Ku berniat melakukan perbuatan jelek, maka janganlah kalian catat sebagai amalnya. Jika ia telah mengerjakannya, maka catatlah sebagai satu keburukan. Dan bila hamba-Ku berniat melakukan perbuatan baik, lalu tidak jadi melaksanakannya, maka catatlah sebagai satu kebaikan. Jika ia mengamalkannnya, maka catatlah kebaikan itu sepuluh kali lipat.”Dalam hadits lain, ada penjelasan tentang kedudukan keduanya, “Malaikat penulis kebaikan berad di sebelah kiri seseorang dan Malaikat penulis keburukan berada di sebelah kiri seseorang. Malaikat penulis kebaikan lebih berkuasa atas Malaikat penulis keburukan. Jika seseorang melakukan kebaikan, maka penjaga disebelah kanan akan menuliskannya sepuluh. Jika melakukan keburukan, maka penjaga disebelah kanan berkata kepada penjaga disebelah kiri, Biarkan dulu selama tujuh jam, barangkali dia akan bertasbih atau beristighfar.” Diriwayatkan Al-Baghawi dari Abu UmamahAda beberapa situasi yang tidak diikuti atau dicatat oleh para malaikat pencatat, perhatikan hadits berikut iniDari Aisyah bahwa nabi pernah bersabda “Pena diangkat dari tiga orang, yaitu orang tidur hingga ia bangun, anak kecil hingga ia dewasa, dan orang gila hingga ia berakal normal atau sembuh.”Dalam keterangan yang lain, malaikat pencatat amal manusia akan selalu berada dan mengirngi manusia yang telah baligh, tidak pernah lalai, kecuali dalam dua kondisi yang sedang dialami atau dilakukan oleh manusia yakni; pada saat jinabah dan buang Kemungkinan adanya jenis malaikat pencatat amal yang surat al-Infithar10-12, Allah menyebutkan nama yang berbeda untuk malaikat pencatat amal. Pada ayat kesebelas ada istilah “Kiraman Katibin” yang digunakan untuk mewakili kata “pencatat amal.” Apakah ia sekedar sebutan yang berbeda bagi malaikat pencatat amal ataukah menunjukan adanya malaikat yang lain. [ RFrspQ.
  • c5dmj34hkk.pages.dev/141
  • c5dmj34hkk.pages.dev/216
  • c5dmj34hkk.pages.dev/312
  • c5dmj34hkk.pages.dev/329
  • c5dmj34hkk.pages.dev/94
  • c5dmj34hkk.pages.dev/204
  • c5dmj34hkk.pages.dev/104
  • c5dmj34hkk.pages.dev/65
  • c5dmj34hkk.pages.dev/256
  • malaikat sebagai pengawas manusia sedangkan manusia sebagai